Laman

"I am who I am. I'm normal. I'm not perfect. I run into things. I trip, I spill food. I say stupid things. But thats just me. " ..."My life is too short if I was just thinking of someone who is not necessarily think of me " ... "Selalu mengikuti KATA HATI" ... "Menulis dengan HATI" ... with love :)

Senin, 09 Desember 2013

Sampai Kapan Terus Mencari?

Aku berputar-putar di situ saja.
Dari sebuah padang
ilalang, ke gurun yang begitu gersang.
Tak puas, aku
berlari lagi, mencari lagi.
Meninggalkan yang belum
selesai.
Akhirnya hanya mendapati diriku sendiri di
tepian jurang.
Mencari yang lebih baik.

Sebuah kalimat yang aku percaya tidak akan ada
ujungnya. Mencari yang lebih baik hanya akan
membawaku ke perjalanan tiada akhir. Perjalanan penuh
dengan ketidakpuasan. Rasa haus yang menyiksakan.
Aku paham, semua orang ingin sesuatu yang lebih baik.
Akan tetapi, ada kalanya aku harus berhenti, beristirahat,
lalu berpikir,

“Apakah aku sudah cukup jauh mencari? Atau
bahkan terlalu jauh?”

Mencari yang lebih baik, berarti meninggalkan yang lebih
buruk. Atau setidaknya, yang aku anggap lebih buruk.
Aku hanya ingin sadar. Orang-orang yang ku
anggap tidak cukup baik dan ku tinggalkan demi yang
lebih baik itu yang justru lebih pantas mendapatkan yang
lebih baik. Dan itu pasti.

Karena orang-orang yang sembarang meninggalkan
semata demi yang lebih baik, adalah orang yang tidak
cukup baik.

Rasa lelah kadang terlambat hadir. Ia kadang muncul
ketika semuanya sudah terlalu jauh dan terlalu penat
karena tak kunjung mendapatkan yang lebih baik. Karena
yang lebih baik itu sebenarnya tidak ada. Itu hanyalah
sosok semu. Sosok nyatanya
hanyalah dia yang dengan segala ke-kurang-baik-kannya,
selalu ada untukku. Tapi sayangnya aku mungkin lewatkan itu.
Di saat itu, aku harus menengok ke dalam. Dan
tanyakan pada diriku sendiri,

“Apa aku sudah cukup
baik untuk orang yang aku sebut lebih baik?”

Jadi, ada baiknya mempersiapkan diri sebaik mungkin
untuk layak jadi tempat singgah selamanya… bagi dia yang
terbaik.
Semoga masing-masing dari kita mendapatkan yang
terbaik, setidaknya dari sudut pandang mata hati kita
sendiri. Dan semoga kita tepat waktu untuk merasa lelah
mencari, dan mengistirahatkan hati di jiwa orang yang
tepat, yang tulus dalam mengasihi....

with LOVE :)

Kamis, 10 Oktober 2013

Waktu .....


Dari sekian banyak elemen yang ada, menurut gue elemen yang paling kuat adalah waktu. Eh tapi waktu itu elemen atau bukan ya? Ya pokoknya waktu lah yang menurut gue sangat digdaya. Saking saktinya, waktu jadi sesuatu yang sangat, atau bahkan, paling berharga.
Buktinya, setau gue cuma waktu yang di-highlight dalam kitab suci. “Demi masa (waktu).” Itu semakin meyakinkan gue bahwa waktu memanglah bernilai.
Makanya, kalau gue dikasih kesempatan buat milih kekuatan super yang bisa gue dapatkan, gue pasti akan memilih buat bisa mengendalikan waktu. Semua kekuatan, mau itu kuat kayak Superman, banyak duit kayak Iron Man, atau sekadar punya selera humor dan kehidupan cinta yang ngenes kayak Spider-Man, semuanya nggak berarti kalau waktu dihentikan. Mereka semua tunduk kepada waktu.

Dari sekian masa yang sudah gue habiskan selama gue hidup di dunia ini, menghirup napas di sini, dan secara rakus memanfaatkan intisari bumi ini, gue belajar beberapa hal yang semoga dengan benar gue pahami dari waktu.
Gue percaya waktu itu menyembuhkan

 Ditinggalkan dia yang berharga. Dicampakkan dia yang dicinta. Di-tidak-acuh-kan mereka yang sudah kamu beri semua. Hal-hal di atas cuma berakhir menimbulkan luka.
Mengejutkannya, semua itu bisa sembuh. Memang sih, banyak alasan buat nyembuhin luka-luka kayak gitu, misalnya dengan alasan jatuh cinta lagi, dengan alasan sudah merelakan, atau bahkan sekadar karena sudah lupa. Tapi dari ketiga hal itu, ada waktu yang jadi elemen penting.
Kita nggak akan pernah tau akan dapet kesempatan untuk jatuh cinta lagi apa nggak. Kita nggak pernah menduga akan bisa merelakan. Kita nggak pernah bisa menerka apa bisa melupakan. Semuanya nggak akan kita tau kalau nggak dikasih kesempatan.

Kesempatan itu butuh waktu


Kalau nggak menyembuhkan, minimal waktu itu menyadarkan



Butuh waktu untuk akhirnya sadar bahwa seseorang begitu berharga. Biasanya setelah mereka benar-benar pergi. Kadang itu butuh waktu berbulan-bulan, atau bahkan bertahun-tahun.
Tapi karena waktu itulah, dia membiarkan bukti-bukti sedikit demi sedikit bermunculan. Mencuat ke permukaan. Bukti bahwa yang kamu rasakan itu sayang beneran atau cuma penasaran. Bukti bahwa sebenarnya yang kamu butuhkan adalah orang itu. Bukti bahwa sesungguhnya kamu bisa merelakan. Bukti bahwa sejatinya cinta itu harus memiliki, atau direlakan sama sekali.

Butuh waktu untuk tau yang dirasakan dan pernah diucapkan dengan manis itu… benar-benar cinta, atau cuma dusta

Dan berapa waktu yang dibutuhkan? Nggak ada yang bisa mengira. Cuma waktu yang tau.
Waktu adalah penguji yang teruji

Semua ucapan, semua tindakan, semua harapan, semua angan-angan, bahkan sepertinya semua hal di dunia ini harus melewati ujian. Dan waktu seringkali menyajikan ujian yang nggak bisa ditahan.
Nggak ada yang lebih meyakinkan dari sesuatu/seseorang yang sudah lulus diuji oleh waktu. Semua omong kosong berbalut manis yang keluar semasa kasmaran, semuanya cuma bisa dibuktikan oleh waktu melewati ujian.
Sayangnya, kita sebagai manusia sering terlalu nggak sabaran. Menyimpulkan dan mengambil keputusan padahal yang dibutuhkan cuma sabar dan kebijaksanaan.
Akhir dari meremehkan waktu –yang tak bisa ditarik kembali– adalah penyesalan

Lagi-lagi, dalam hal penyesalan sekalipun, yang paling berperan adalah sang waktu.
Biarkan apa pun yang mendatangi kamu diuji oleh waktu sebelum memutuskan itulah yang tepat, atau cuma selewat.

with LOVE :)

Selasa, 08 Oktober 2013

Sederhana .....

Mungkin inginku terlalu sederhana.
Aku hanya ingin mendengar kamu yang mengetuk di depan pintu.
Aku hanya ingin sekali lagi melihat wajahmu, meski hanya dari balik jendela.
Aku cuma mau kamu, sosok yang nyata ketika aku membuka pintu.
Aku hanya ingin di depan tungku perapian, bersamamu ketika dingin menerpa.

Bisa saja mauku terlalu sempurna.
Menjadi orang yang kaupilih di antara sempurnanya sosok-sosok yang ada.
Menjadi orang yang kaupilih untuk kauambil hatinya, kemudian kaujaga.
Menjadi makhluk yang kaumau, untuk berbagi hidup selamanya.
Menjadi orang yang kaupilih dan menjadi orang paling beruntung di dunia.

Namun kenyataan terlalu berbeda.
Kamu mengisyaratkan ‘selamat tinggal’ terlalu dini.
Ada sedikit mati kurasakan di sini.
Hatiku sudah terlanjur kamu bawa pergi.
Semuanya sebelum aku berhasil ungkapkan aku ingin memiliki.

Dan kini, semuanya sudah terlalu jelas.
Ternyata aku hanya seorang aneh yang merindu pelangi senja.
Seonggok tak sempurna yang mendamba dewi fortuna.
Setitik hitam yang inginkan kilau cahaya.
Seretak gersang yang haus air surga.


Sadar Diri. Aku Harus Pergi. :")


with LOVE :)

Jumat, 08 Februari 2013

Malaikat Hujan itu.. KAMU ! :)





            Hujan itu.. ROMANTIS! Tanya kenapa? Ya jelas aja lah, karna di dalam hujan segala cerita dapat tercipta. Cerita tentang AKU, KAMU, HUJAN, dan KITA.. ya, KITA dan HUJAN! Kita di dalam hujan, dan Hujan mengiringi kebersamaan kita J ketika hujan kita bersama, dan ketika kita bersama hujan pun datang menyapa.. banyak cerita tentang kita dan hujan.. cerita bagaimana romantisnya hujan .. cerita tentang bulir-bulir airnya yang turun membasahi jutaan helai rambut dua anak manusia yang sedang menikmati romansa cinta mereka.. kamu tahu? 
            Hujan itu buatku bukan hanya sekadar air yang turun ke muka bumi ini.. hujan itu bagiku, seperti salah satu dari ribuan anugrah dari Sang Pencipta yang dapat aku rasakan dan sangat aku syukurinnn.. karna ketika hujan aku tersenyum.. ketika hujan juga aku menangis.. dan ketika hujan juga, aku menemukan kamu! Kamu selalu ada di saat hujan turun. Kamu ada bagaikan malaikat hujan yang dikirimkan Tuhan ketika Ia tahu aku butuh sebuah penyegaran.
             Di dalam hujan aku menemukan banyak suka maupun duka. Dengan kehadiranmu, aku selalu menerima semua itu dan tetap berusaha meyakini bahwa apa yang aku jalani adalah yang terbaik. Aku selalu punya banyak cerita tentang mu ketika hujan, cerita tentang sesosok malaikat hujan, juga terselip sebuah kisah tentang kita di dalamnya J


              Kau tahu? Tak ada yang perlu disesali ketika hujan turun, ketika hujan datang menjadi penghalang rencana kita. Tanya kenapa? Karena ketika hujan turun, ada malaikat yang ikut bersamanya, dan dia berada di sampingku. Aku tidak peduli harus berapa lama aku menunggu hujan itu reda, atau harus berapa lama aku berdiri di pinggiran sebuah etalase toko, aku cukup tahu bahwa malaikat hujan tetap berada di sampingku bersama payung cintanya J
              Tak peduli juga seberapa dinginnya hawa saat itu, tak peduli seberapa kakunya jari-jari tanganku, yang ku tahu malaikat itu selalu siap dengan perisai bajanya untuk melindungiku J tak peduli juga bagaimana keadaan pada saat itu, aku cukup tahu bahwa aku tidak sendiri, ada dia si malaikat itu berdiri tegap di sampingku.. kau tahu? Malaikat itu sama dengan hujan. Dia dingin, cukup dingin malahan. Dia juga cukup kaku, sama seperti air hujan yang turun, lurus, konstan hahahah Tapi di balik kedinginannya itu, aku tahu malaikat itu sama seperti hujan, selalu membawa kesegaran dimanapun dia berada. Sama seperti hujan, aku juga suka melihatnya.
                Dia manis. 
                Dia lucu. 
                Dia tidak seperti malaikat pada umumnya yang nyaris mendekati kata sempurna, namun dia terlihat sempurna dengan segala kekurangannya bagiku.
                Dia… ya, dia si malaikat hujan.. yang mampu membuatku tersenyum meskipun aku sedang kaku seperti karang es. Yang mampu membuatku meluluh ketika hatiku sedang terbakar oleh api. 
Malaikat itu.. dingin.. 
                 tapi ketika tangannya menyentuh pergelangan tanganku dapat kurasakan hangatnya bagaikan ketika kau sedang berjemur di panasnya matahari pagi hari. Tidak menyengat, namun hangat. Cukup untuk membuatku tersipu malu dalam hati.
                Sejujurnya aku suka itu, namun rasa gengsiku yang tinggi membuatku membungkam mulutku. Aahhh, sejujurnya juga aku merindukan saat hujan pertama itu! Saat dimana rambut dan bajuku harus basah kuyup. Saat dimana aku harus pulang larut sore. Saat dimana aku berteduh di pinggir jalan, di sebuah toko kecil. Saat dimana mulutku masih belum terbuka lebar. Saat dimana aku tersenyum sepanjang perjalan pulang tanpa menghiraukan derasnya air hujan yang menghalangi jalan pulangku. Saat dimana aku selalu terbayang-bayang dengan moment singkat namun istimewa itu hingga larut malam. Saat dimana aku tak ingin mencuci mukaku hanya karena terdapat bekas telapak tangannya yang menyentuh kedua pipi kecilku ini. Ahahahah.

 Hujan!!!!! Kau itu indah! Sama indahnya dengan malaikat yang datang bersamamu! 

with LOVE :)

Senin, 28 Januari 2013

Pertemuan itu.. Beritahu Aku…




Deg-degan? Was-was? Memeriksa apakah ada yang salah ataupun kurang dari setiap inci lekuk tubuhmu? Dan selalu memeriksa layar handphonemu hanya untuk memastikan tidak ada pembatalan sebuah percakapan panjang yang akan terjadi kemudian dalam hitungan detik lagi? Memastikan semua dalam kondisi yang hampir sempurna ketika sudah mendekati waktunya, seakan kau tidak ingin ada yang kurang sedikitpun? Dan ketika waktunya tiba, kau hanya bias tersenyum dari jauh menyambut kedatangannya.. jelas, kau akan menyembunyikan rasa bahagiamu atas pertemuan yang telah terjadi ini.. karena kau tidak ingin dia tahu bahwa kau sangat bahagia telah bertemu dengannya, ya karna kau MUNAFIK! HAHHAHHAHA, maaf kalau terlalu kasar, kadang memang kata itulah yang pantas untuk seseorang yang terlalu sering menyembunyikan perasaannya.. :D tidak ingin orang mengetahui apa yang sedang dia rasakan, padahal itu merupakan sebuah perasaan bahagia.. J tapi, apa daya, itulah manusia.. EGOIS, hanya ingin memendam apa yang dia rasakan sendiri dan membiarkan orang lain berpersepsi tentang dirinya.. Entah karena tidak ingin berbagi kebahagian itu pada orang lain atau karena dia malu untuk melampiaskan perasaan itu dalam sebuah kalimat singkat…


Jadi, beritahu aku apa yang kau rasakan setelah pertemuan itu terjadi? Beritahu aku apa yang kau rasakan dalam hatimu.. beritahu aku apa yang kau dapat setelah pertemuan itu.. rasa puaskah? Senangkah? Bahagiakah? Beritahu aku apa yang kau rasakan ketika kau sedang menatap matanya.. ketika kau sedang diam-diam menghapalkan setiap detail wajahnya untuk kau ingat di kemudian hari..ketika otakmu bekerja cukup keras untuk menghapalkan setiap kata yang keluar dari bibir manisnya untuk dapat kau ingat sepanjang hari-harimu.. dan, ketika kau sedang kehabisan kata-kata untuk membalas setiap ejekan-ejekan kecilnya hanya karena kau sedang tidak konsentrasi akibat rasa bahagia yang sedang menyelimuti hatimu karena pertemuan itu akhirnya terlaksana..?



Beritahu aku bagaimana setiap sentuhan kecil halusnya dapat kau rasakan dalam setiap helai rambutmu.. bahkan ketika kau terpaksa mencubit kecil lengannya hanya karena kau saking gemasnya, gemas akan pertemuan yang tlah lama kau nantikan.. bagaimana juga ketika bagian di mana waktu seperti berhenti berputar ketika kau ada di depan nya.. membagi semua kisah dari rutinitas harianmu padanya.. dan bagaimana ekspresimu ketika dia hanya menjawab singkat semua cerita panjangmu.. :D memang menyebalkan, tapi kau tidak akan pernah bisa marah, karna kau tahu marah hanya akan mempercepat pertemuan itu berakhir.. lagipula siapa yang peduli dengan komentarnya yang singkat atau seakan tidak mempedulikanmu? Toh kau tahu bahwa pada dasarnya dia tetap memperhatikanmu, tidak peduli penting atau tidaknya cerita yang kau sebutkan itu..



Dan beritahu aku, bagaimana spesialnya sebuah pertemuan itu.. ceritakan padaku betapa istimewanya dia.. ceritakan juga padaku apa yang terjadi di bawah terik panasnya matahari itu.. atau bagaimana sejuknya beribu rintik air hujan yang kau nikmati bersamanya.. tak peduli bagaimana pun cuacanya, apapun yang akan terjadi dan yang sedang terjadi saat itu… yang kau tahu, kau menikmati kebersamaan itu.. saat dimana yang paling kau nanti.. waktu dimana Tuhan mengabulkan doa yang kau panjatkan setiap malam sebelum tidurmu.. dan kau tahu? Aku juga merasakan hal itu.. J



with LOVE :)


Jumat, 18 Januari 2013

Can You Tell Me, What I Feel?





Pernah merasakan sesuatu yang teramat mengusik hati kita? Sesuatu seperti ada yang mengganjal dalam hati kita? Seperti ada yang hilang dalam hari-hari kita? Sesuatu yang kurang dalam setiap detik dalam aktifitasmu? Sesuatu yang biasanya selalu menghiasi layar handphone mu dengan beribu kata-kata manisnya dan juga beberapa “call” yang selalu kau tunggu sebagai ucapan selamat tidur? Merindukan sedikit tawa yang menghiburmu, yang dapat membuat kita melupakan sedikit rasa lelah dan penat dari rutinitas kita?
 Merindukan percakapan yang meskipun membuat dirimu merasa sedikit kesal, jengkel, marah ataupun semacamnya tetapi kau tetap tersenyum tanpa mempedulikan rasa-rasa tadi?  Dan ketika semua itu seperti menghilang, tanyakan pada hatimu apakah ini? Apakah yang membuatmu tidak bisa tidur hingga larut malam? Diam di pojokan tempat tidurmu, memeluk bantal guling, dan dengan headset yang menempel di telingamu.. yang memutarkan sebuah lagu dan membuatmu seakan masuk ke dalam setiap lirik lagunya dan memaksamu untuk menitikkan air mata..   Membuatmu hanya memandangi sebuah layar tipis kecil di genggaman tanganmu yang dihiasi dengan 2 buah senyuman manis sepasang anak manusia? Membuatmu merapalkan nama seseorang dalam setiap doa sebelum tidur malammu? Membuat sebuah permintaan kecil kepada Sang Pencipta hanya untuk sebuah pertemuan meskipun singkat?



Ya, mungkin itu seperti sebuah perasaan dimana kita sedang merindukan seseorang. Sebuah perasaan gelisah ketika kita tidak mendapatkan kabar apapun darinya. Sebuah perasaan galau yang menyelimuti seluruh anggota tubuh kita, menggerogoti hingga ke dasar tulang rusukmu. Sebuah perasaan ayng membuatmu berkeringat dingin yang kemudian menjalar hingga ke ujung-unjung jari-jari kaki dan tanganmu? Beribu pertanyaan yang mendatangimu menanyakan apa yang dilakukannya di sana, bagaimana keadaannya, apakah dia baik-baik saja? Apakah dia sudah makan dan melakukan aktifitasnya seperti biasanya? Rasa aneh yang tiba-tiba datang ketika tanpa sengaja kita sedang membayangkan wajahnya, dan seketika itu juga hati kita akan menyebut lirih namanya. Dan kemudian sebuah senyuman kecil akan datang dengan segera, menghiasi wajahmu yang memerah sendiri akibat memikirkannya? Ya , kita sedang merindukan seseorang. Tak peduli seberapa lama nya kau tidak bertemu dengannya, tidak peduli seberapa banyak waktu yang kau butuhkan hanya untuk memikirkannya,,


RINDU itu mutlak! Yaaa… dia datang tanpa diundang, dan tak peduli seberapa kerasnya kau berusaha mengusir rasa rindu itu, dia tak kan pernah pergi darimu hingga kau bertemu dengan dia, yang kau rindukan… setiap orang PASTI pernah merasakan rindu.. ketika lama tidak bertemu seseorang, ketika lama tidak Berkomunikasi dengan seseorang, ketika wajahnya yang selalu menghiasi setiap malam dalam mimpi indahmu tak lagi dapat kau temui dalam dunia nyata… yeahh,,


Rasa RINDU itu tak pernah ditemukan obat penawarnya, dan mungkin para ahli dari seluruh dunia pun tak akan ada yang dapat menemukan ataupun berniat menemukan nya.. Tanya kenapa teman? Yaa, aku pikir rasa RINDU  itu sendiri tidak akan terobati dengan apapun, hanya satu obatnya : PERTEMUAN ! J hanya satu itulah yang paling ampuh,, karena hanya dengan sebuah pertemuan rasa rindu itu akan terobati..
Mungkin kau perlu menunggu beberapa hari, minggu, bahkan bulan hanya untuk mewujudkannya.. sekeras apapun yang menghalangimu untuk mewujudkannya, kau akan tetap berusaha sekeras mungkin untuk membuat sebuah keadaan dimana kau dapat menatap kedua bola matanya yang indah, senyum manisnya yang telah menghipnotismu, kata-katanya yang meskipun terdengar mengejekmu, kau tidak akan peduli.. meskipun pertemuan yang kau usahakan terjadi itu mungkin hanya akan bertahan dalam kurun waktu yang singkat, kau tidak akan menghiraukannya.. bagimu, setidaknya ada yang akan kau kenang dalam setiap malam-malammu hingga saat kau akan bertemu lagi dengannya..


Finally, siapa yang peduli dengan segala rintangan yang menghalangi pertemuan itu?  entah itu karena segudang rutinitas yang membosankan, atau waktu yang tidak bersahabat, ataupun jarak yang mungkin menghalangi sebuah pertemuan itu untuk terwujud.. tapi, sekali lagi siapa yang peduli dengan semua itu? Kalau segudang rasa rindu sudah menyelimuti hati dan pikiranmu? Tanyakan pada dirimu, apa yang dapat kau lakukan untuk menyingkirkan itu semua? J



with LOVE :)