Laman

"I am who I am. I'm normal. I'm not perfect. I run into things. I trip, I spill food. I say stupid things. But thats just me. " ..."My life is too short if I was just thinking of someone who is not necessarily think of me " ... "Selalu mengikuti KATA HATI" ... "Menulis dengan HATI" ... with love :)

Minggu, 26 Februari 2012

Untitled ....





Pada suatu malam kita pulang ke rumah setelah sepanjang hari beraktifitas? Dengan cepat kita menuju ke mesin penjawab telepon, mungkin ada telepon dari seorang pujaan (yang juga tampan) yang kita jumpai di suatu perkumpulan? Atau mungkin ada pesan dari mantan pacar kita yang akhirnya menyadari kesalahannya dan berniat untuk menjalin hubungan lagi dengan kita? Namun akhirnya, kenyataan sungguh memukul hidup kamu. Tidak ada seorang-pun yang mencoba menghubungi kita. Kembali ke keadaan yang rutin, kita hanya menemukan sms operator. Hati kita penuh harap : "Kapankah pangeran pujaan hatiku menampakkan dirinya?"



Jika ini terjadi dalam diri kita, aku tahu mengapa pikiran-pikiran ini bisa muncul. Sesungguhnya banyak yang sudah menghabiskan waktu selama bertahun-tahun menunggu telepon seperti itu dan terobsesi mempunyai hubungan cinta dengan pria maya - yang hanya dalam bayangan. Melihat ke belakang, kita menyadari satu hal. Bahwa jikalau benar-benar ada seorang pangeran idaman muncul di tengah rasa tertekan dan mengasihani diri yang kita alami, tentu dia tidak akan terkesan sama sekali dengan keadaan kita. Pangeran itu mungkin akan menghindar dari kita, menyeberang jalan dan berteriak: "Hei gadis! Mulailah hidup, jangan hanya berkhayal !".



Mungkin kita dapat memikirkan hal ini. Katakan dengan jujur, apakah kita mengira bahwa hidup kita dimulai hanya jika anda menikah? Jawabannya sudah pasti, tentu saja tidak. Seakan-akan merupakan kebenaran mutlak jika kita hanya punya tujuan untuk menemukan pria pujaan, memegangnya erat-erat dan menjadikannya suami anda kelak. Namun sementara itu, kita telah menghentikan hidup kita dan bahkan menahan kebahagiaan hidup kita. Itu adalah sesuatu yang menyedihkan!




Jangan berhenti melakukan sesuatu dan berhenti menjadi apa yang Tuhan kehendaki dalam hidup kita hanya karena anda masih ‘sendiri'. Kapan kita akan mulai menjadi seorang penulis? Misalnya. Atau kembali meneruskan kuliah? atau bahkan mengambil kursus di rumah? Mengambil spekulasi untuk sesuatu yang sepertinya belum dipetakan oleh Tuhan bagi kita? Mengapa tidak dimulai sekarang? mengapa tidak dimulai saat kita masih seorang lajang?



Tidak ada waktu yang terbaik daripada saat dimana kita bisa menemukan talenta, menikmati hobi, atau bahkan mengembangkan karunia rohani yang kita miliki selain saat ini. Dan ketika kita bertumbuh saat melakukan banyak hal yang kita nikmati, apa yang kita dapatkan? Mungkin saja kita menemukan karir sukses kita yang lainnya. Kita bisa memulai satu jenis pelayanan. Kita bahkan mendapati talenta dan bakat yang terpendam.



Intinya adalah agar kita jangan pernah diam, stagnasi. Kita harus bertumbuh, menghadapi tantangan dan berlatih menikmati hidup. Ketika kita secara aktif bertumbuh dalam hidup kita sesuai arahan Tuhan yang jelas, tentu kita akan lebih percaya diri, bertambah damai, mengurangi kekuatiran dan kepanikan kita tentang status ‘single' kita. Kita akan dapat memuliakan Tuhan dalam aktifitas kita dan bersyukur atas semua tujuan yang baru yang kita nikmati. Kenyataan ini bukan berarti tidak akan ada waktu dimana kita merasa sedih karena rasa kesepian. Hal seperti itu akan selalu datang. Dan tentunya itu suatu yang normal. Tapi Tuhan akan menunjukkan pada kita jalan dimana Dia akan menyembuhkan kepedihan yang seperti itu.


Beberapa minggu yang lalu, aku merasa putus asa dalam menanti apa yang Tuhan bisa lakukan dalam hidupku. Namun Tuhan menuntunku melalui kitab Yesaya pasal 43. Aku merasa begitu kagum sewaktu membaca firman yang berisi janji Tuhan yang berbicara kepadaku. Ayat itu berbicara seperti ini :

firman-Nya: "Janganlah ingat-ingat hal-hal yang dahulu, dan janganlah perhatikan hal-hal yang dari zaman purbakala! Lihat, Aku hendak membuat sesuatu yang baru, yang sekarang sudah tumbuh, belumkah kamu mengetahuinya? Ya, Aku hendak membuat jalan di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara.

Gotcha...!, aku seperti ditampar bertubi-tubi. Saya membaca kembali kalimat pertama :"Janganlah ingat-ingat hal-hal yang dahulu, dan janganlah perhatikan hal-hal yang dari zaman purbakala". Perkataan itu membuat diri ku sadar bahwa selama ini aku selalu memegang nostalgia pengalaman yang pernah ku lalui. Meskipun aku berpikir aku sudah meninggalkan semuanya itu, aku tahu hatiku masih berada dalam kehampaan. Bayangan itu melukiskan betapa saya dicintai dan diharapkan.


Namun kini aku sadar. Aku sesungguhnya amat dicintai dan diharapkan, dan masa depan ku sungguh aman, karena aku memiliki Tuhan. Aku sudah memiliki janji tentang kekayaan dan warisan kekal. Aku berpikir bahwa aku tidak akan membuang waktuku untuk membuat hubungan dengan seseorang yang bukan berasal dari tuntunan Tuhan. Memulai hubungan yang bukan berasal dari rancangan Tuhan akan membuat kita menjauh dari Tuhan dan apa yang Dia rencanakan terjadi dalam hidup kita. Kita dibentuk olehNya, Tuhan mempunyai rencana kerja untuk hidup kita yang sudah Dia siapkan untuk kita lakukan.



Bukan suatu kesalahan jika kita memnag selalu menanti apa yang kita inginkan. Tapi ingat, jangan jadikan itu suatu prioritas dalam hidup kita, tetap prioritaskan Tuhan dalam segala hal.
Pasti, Tuhan ingin melakukan sesuatu yang baru bagi hidup kita. Kita dapat bertanya padaNya. Carilah Tuhan dan Dia akan menunjukkan jalanNya bagi kita. Tuhan pasti akan memberikan kepada kita anugerah dan kebijaksaan untuk melakukan semuanya itu.
Believe it, Semua Akan Indah Pada Waktunya :)
Dan jangan pernah berhenti untuk berharap. Selalu lah menaruh segala harapan kita di dalam Tuhan. Tak ada yang salah dengan harapan itu :) Hingga sekarang pun aku masih memiliki suatu harapan...




with LOVE :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar