Laman

"I am who I am. I'm normal. I'm not perfect. I run into things. I trip, I spill food. I say stupid things. But thats just me. " ..."My life is too short if I was just thinking of someone who is not necessarily think of me " ... "Selalu mengikuti KATA HATI" ... "Menulis dengan HATI" ... with love :)

Senin, 28 Januari 2013

Pertemuan itu.. Beritahu Aku…




Deg-degan? Was-was? Memeriksa apakah ada yang salah ataupun kurang dari setiap inci lekuk tubuhmu? Dan selalu memeriksa layar handphonemu hanya untuk memastikan tidak ada pembatalan sebuah percakapan panjang yang akan terjadi kemudian dalam hitungan detik lagi? Memastikan semua dalam kondisi yang hampir sempurna ketika sudah mendekati waktunya, seakan kau tidak ingin ada yang kurang sedikitpun? Dan ketika waktunya tiba, kau hanya bias tersenyum dari jauh menyambut kedatangannya.. jelas, kau akan menyembunyikan rasa bahagiamu atas pertemuan yang telah terjadi ini.. karena kau tidak ingin dia tahu bahwa kau sangat bahagia telah bertemu dengannya, ya karna kau MUNAFIK! HAHHAHHAHA, maaf kalau terlalu kasar, kadang memang kata itulah yang pantas untuk seseorang yang terlalu sering menyembunyikan perasaannya.. :D tidak ingin orang mengetahui apa yang sedang dia rasakan, padahal itu merupakan sebuah perasaan bahagia.. J tapi, apa daya, itulah manusia.. EGOIS, hanya ingin memendam apa yang dia rasakan sendiri dan membiarkan orang lain berpersepsi tentang dirinya.. Entah karena tidak ingin berbagi kebahagian itu pada orang lain atau karena dia malu untuk melampiaskan perasaan itu dalam sebuah kalimat singkat…


Jadi, beritahu aku apa yang kau rasakan setelah pertemuan itu terjadi? Beritahu aku apa yang kau rasakan dalam hatimu.. beritahu aku apa yang kau dapat setelah pertemuan itu.. rasa puaskah? Senangkah? Bahagiakah? Beritahu aku apa yang kau rasakan ketika kau sedang menatap matanya.. ketika kau sedang diam-diam menghapalkan setiap detail wajahnya untuk kau ingat di kemudian hari..ketika otakmu bekerja cukup keras untuk menghapalkan setiap kata yang keluar dari bibir manisnya untuk dapat kau ingat sepanjang hari-harimu.. dan, ketika kau sedang kehabisan kata-kata untuk membalas setiap ejekan-ejekan kecilnya hanya karena kau sedang tidak konsentrasi akibat rasa bahagia yang sedang menyelimuti hatimu karena pertemuan itu akhirnya terlaksana..?



Beritahu aku bagaimana setiap sentuhan kecil halusnya dapat kau rasakan dalam setiap helai rambutmu.. bahkan ketika kau terpaksa mencubit kecil lengannya hanya karena kau saking gemasnya, gemas akan pertemuan yang tlah lama kau nantikan.. bagaimana juga ketika bagian di mana waktu seperti berhenti berputar ketika kau ada di depan nya.. membagi semua kisah dari rutinitas harianmu padanya.. dan bagaimana ekspresimu ketika dia hanya menjawab singkat semua cerita panjangmu.. :D memang menyebalkan, tapi kau tidak akan pernah bisa marah, karna kau tahu marah hanya akan mempercepat pertemuan itu berakhir.. lagipula siapa yang peduli dengan komentarnya yang singkat atau seakan tidak mempedulikanmu? Toh kau tahu bahwa pada dasarnya dia tetap memperhatikanmu, tidak peduli penting atau tidaknya cerita yang kau sebutkan itu..



Dan beritahu aku, bagaimana spesialnya sebuah pertemuan itu.. ceritakan padaku betapa istimewanya dia.. ceritakan juga padaku apa yang terjadi di bawah terik panasnya matahari itu.. atau bagaimana sejuknya beribu rintik air hujan yang kau nikmati bersamanya.. tak peduli bagaimana pun cuacanya, apapun yang akan terjadi dan yang sedang terjadi saat itu… yang kau tahu, kau menikmati kebersamaan itu.. saat dimana yang paling kau nanti.. waktu dimana Tuhan mengabulkan doa yang kau panjatkan setiap malam sebelum tidurmu.. dan kau tahu? Aku juga merasakan hal itu.. J



with LOVE :)


Jumat, 18 Januari 2013

Can You Tell Me, What I Feel?





Pernah merasakan sesuatu yang teramat mengusik hati kita? Sesuatu seperti ada yang mengganjal dalam hati kita? Seperti ada yang hilang dalam hari-hari kita? Sesuatu yang kurang dalam setiap detik dalam aktifitasmu? Sesuatu yang biasanya selalu menghiasi layar handphone mu dengan beribu kata-kata manisnya dan juga beberapa “call” yang selalu kau tunggu sebagai ucapan selamat tidur? Merindukan sedikit tawa yang menghiburmu, yang dapat membuat kita melupakan sedikit rasa lelah dan penat dari rutinitas kita?
 Merindukan percakapan yang meskipun membuat dirimu merasa sedikit kesal, jengkel, marah ataupun semacamnya tetapi kau tetap tersenyum tanpa mempedulikan rasa-rasa tadi?  Dan ketika semua itu seperti menghilang, tanyakan pada hatimu apakah ini? Apakah yang membuatmu tidak bisa tidur hingga larut malam? Diam di pojokan tempat tidurmu, memeluk bantal guling, dan dengan headset yang menempel di telingamu.. yang memutarkan sebuah lagu dan membuatmu seakan masuk ke dalam setiap lirik lagunya dan memaksamu untuk menitikkan air mata..   Membuatmu hanya memandangi sebuah layar tipis kecil di genggaman tanganmu yang dihiasi dengan 2 buah senyuman manis sepasang anak manusia? Membuatmu merapalkan nama seseorang dalam setiap doa sebelum tidur malammu? Membuat sebuah permintaan kecil kepada Sang Pencipta hanya untuk sebuah pertemuan meskipun singkat?



Ya, mungkin itu seperti sebuah perasaan dimana kita sedang merindukan seseorang. Sebuah perasaan gelisah ketika kita tidak mendapatkan kabar apapun darinya. Sebuah perasaan galau yang menyelimuti seluruh anggota tubuh kita, menggerogoti hingga ke dasar tulang rusukmu. Sebuah perasaan ayng membuatmu berkeringat dingin yang kemudian menjalar hingga ke ujung-unjung jari-jari kaki dan tanganmu? Beribu pertanyaan yang mendatangimu menanyakan apa yang dilakukannya di sana, bagaimana keadaannya, apakah dia baik-baik saja? Apakah dia sudah makan dan melakukan aktifitasnya seperti biasanya? Rasa aneh yang tiba-tiba datang ketika tanpa sengaja kita sedang membayangkan wajahnya, dan seketika itu juga hati kita akan menyebut lirih namanya. Dan kemudian sebuah senyuman kecil akan datang dengan segera, menghiasi wajahmu yang memerah sendiri akibat memikirkannya? Ya , kita sedang merindukan seseorang. Tak peduli seberapa lama nya kau tidak bertemu dengannya, tidak peduli seberapa banyak waktu yang kau butuhkan hanya untuk memikirkannya,,


RINDU itu mutlak! Yaaa… dia datang tanpa diundang, dan tak peduli seberapa kerasnya kau berusaha mengusir rasa rindu itu, dia tak kan pernah pergi darimu hingga kau bertemu dengan dia, yang kau rindukan… setiap orang PASTI pernah merasakan rindu.. ketika lama tidak bertemu seseorang, ketika lama tidak Berkomunikasi dengan seseorang, ketika wajahnya yang selalu menghiasi setiap malam dalam mimpi indahmu tak lagi dapat kau temui dalam dunia nyata… yeahh,,


Rasa RINDU itu tak pernah ditemukan obat penawarnya, dan mungkin para ahli dari seluruh dunia pun tak akan ada yang dapat menemukan ataupun berniat menemukan nya.. Tanya kenapa teman? Yaa, aku pikir rasa RINDU  itu sendiri tidak akan terobati dengan apapun, hanya satu obatnya : PERTEMUAN ! J hanya satu itulah yang paling ampuh,, karena hanya dengan sebuah pertemuan rasa rindu itu akan terobati..
Mungkin kau perlu menunggu beberapa hari, minggu, bahkan bulan hanya untuk mewujudkannya.. sekeras apapun yang menghalangimu untuk mewujudkannya, kau akan tetap berusaha sekeras mungkin untuk membuat sebuah keadaan dimana kau dapat menatap kedua bola matanya yang indah, senyum manisnya yang telah menghipnotismu, kata-katanya yang meskipun terdengar mengejekmu, kau tidak akan peduli.. meskipun pertemuan yang kau usahakan terjadi itu mungkin hanya akan bertahan dalam kurun waktu yang singkat, kau tidak akan menghiraukannya.. bagimu, setidaknya ada yang akan kau kenang dalam setiap malam-malammu hingga saat kau akan bertemu lagi dengannya..


Finally, siapa yang peduli dengan segala rintangan yang menghalangi pertemuan itu?  entah itu karena segudang rutinitas yang membosankan, atau waktu yang tidak bersahabat, ataupun jarak yang mungkin menghalangi sebuah pertemuan itu untuk terwujud.. tapi, sekali lagi siapa yang peduli dengan semua itu? Kalau segudang rasa rindu sudah menyelimuti hati dan pikiranmu? Tanyakan pada dirimu, apa yang dapat kau lakukan untuk menyingkirkan itu semua? J



with LOVE :)

Sabtu, 06 Oktober 2012

Frasa Doa .....



Sejauh harapan.. sejauh keinginan... sejauh mimpi... 
Aku hanya bisa menyentuhmu dalam tiap baris frasa doa ku, .....
Aku hanya bisa memelukmu dalam doa, .....
Kau, yang selalu aku perbincangkan dalam malam-malamku bersamaNya, .....
menjadi topik utama yang tak ada habis-habisnya, bahkan ketika doa itu terasa teramat panjang..
Menjadi sesuatu yang tidak pernah absen dari setiap malamku, ketika aku tiba di penghujung rasa lelahku.. 
Hanya dalam doa, aku berani memelukmu, merangkulmu, bahkan menyentuhmu, .....
Dalam tiap barisnya aku berani untuk mengutarakan apa yang aku rasakan.. hanya dalam frasa doaku...
Dan di dalam doa, terselip beribu tanda tanyaku yang bahkan tak akan pernah menemui jawabannya... 
Pertanyaan tentang rasaku padamu, apakah sama dengan apa yang kau rasakan.. 
Terselip juga, beribu harapanku terhadapmu...
Tak pernah kulupa untuk selalu memasukkan  harapan-harapanku terhadapmu.. untuk kehidupanmu.. segala yang terbaik...







Sejauh doa..
ya, aku menemukanmu, melihatmu, merasakanmu, bahkan menyentuhmu di dalam tiap baris frasa itu..
Aku dapat menemukan bayanganmu, menyentuh ragamu, bahkan merasakanmu dalam sebuah dekapan hangat...
Ketika ketakutan telah merajai pikiranku akan kehilangan dirimu, aku akan menggenggammu erat dalam tiap baris di doaku..
Dalam tiap frasa nya juga menjawab segala rindu yang tercipta oleh jarak dan waktu...
Mendoakan sudah lebih dari cukup bagiku, jika harus menyangkut tentangmu...
Karena cinta yang tak banyak diungkapkan lebih terkesan tulus dan jauh dari kebohongan, daripada cinta yang selalu terucap di bibir...
dan dalam tiap baris frasa doaku, aku tidak meminta sesuai dengan keinginnanku, karena aku tahu itu hanya menjadikan ku sesosok manusia yang penuh dengan rasa egois...
Dari berbagai macam permintaanku, ku tahu yang terbaik hanyalah sesuai dengan kehendakNya...
dan sekali lagi, biarkan aku memelukmu, walau hanya dalam tiap frasa doaku :) 
.....



*seperti KOPI PANAS.. paling enak diminum saat panas, tapi resikonya cepat habis.. Biar gak cepat habis, ya diminumnya pelan-pelan.. tapi ingat, resikonya jadi keburu dingin.. *

with LOVE :)



Senin, 23 Juli 2012

Teruntuk, Kamu....

Bagaimana aku bisa mencari orang sepertimu?


Hujan selalu menyimpan tanda tanya, kadang juga hujan selalu menyimpan jawaban... Dia membisu, datang malu-malu, tanpa isyarat, dan kata. tiba- tiba dia mengguyur saja... Sesukanya.. seenak hatinya.. Seringkali hujan disalaharikan sebagai pembawa duka, sebagai sebab seseorang mengingat kenangannya, sebagai terdakwa yang menyebabkan seseorang takut takdirnya. HUJAN buatku adalah penenang dalam kerinduan, pembawa air mata, dan pengingat rasa kehilangan. Selalu saja, sesuatu yang harus seseorang lupakan adalah sesuatu yang justru jauh tersimpan dalam ingatan, kenangan... 

Seorang pria, sederhana saja, senyumnya menyimpan banyak tanda tanya,tatapannya, mengganggu laju kerja otak , dan segi gerak-geriknya memaksaku agar tidak melewati setiap bagian perpindahannya... Lalu, semua terjadi begitu saja, saat percakapan kecil yang tercipta berubah menjadi deretan narasi nyata , aku dan dia, mengalair begitu saja.. seperti curah hujan lembut yang jatuh ke permukaan... sederhana seklai.. CINTA memang selalu menuntut kesederhanaan bukan.. 

Dia mengajariku banyak hal, cara menari dalam hujan, cara tertawa dalam kesedihan, dan cara bermimpi walau dalam kemustahilan.. Seringkali aku menatapnya diam-diam, mencebur jauh ke dalam matanya.. hatinya.. dan terpeleset ke dalam aliran darahnya.. aku sangat ingin menjadi bagian dalam setiap detak jantungnya. aku ingin ikut berhembus dalam setiap helai nafasnya. Tapi, apa semua ingin dan harapku menjadi kenyataan? Inilah yang disebut dengan Mimpi.. Mimpi yang sangat Tinggi...


Tahu-tahu sosoknya menjadi sangat penting dalam setiap bagian kehidupanku.. sedetik, semenit, sejam, seharian, hanya dia saja yang rajin menghampiri otakku. aku rasa dia tak punya kerjaan lain selain mengganggu dan menghampiri otakku.
Ah, kala itu cinta tak lagi menjelma menjadi sesuatu yang sederhana.. berangsur-angsur tingkatannya menjadi berbeda..menjelma menjadi dua kata, LUAR BIASA.. perasaan itu tak lagi hanya sekedar adik kakak, tapi lebih dari itu semua...


Ah hujan ternyata masih menjadi peran antagonis.. !! dia mengingatkanku padamu kembali! kamu yang telah meninggalkanku tanpa pamit, tanpa kata sepatah pun, tanpa kata selamat tinggal, tanpa ucapan, dan tanpa isyarat apapun.. Ahh.. berdosakah aku kalau masih saja memikirkanmu? masih hanya hitungan beberapa bulan yang lalu, kau yang mengajariku menghargai rintik hujan, menghargai derasnya rindu, menghargai butir-butir kenangan halusnya..

Hujan kali ini, pada sepotong sore yang deras, benar-benar mengingatkanku pada rasa itu, kehilangan.. tentu saja rasa yang begitu dalam.. Hilang? Saat aku berniat untuk mencari, pasti aku akan menemukan. Tapi bagaimana aku bisa mencari orang sepertimu? Dimana aku bisa menemukannya? 

SAYANG.. ahh kata itu tak pernah lagi kudengar dari bibirmu...Hujan kali ini memang deras sekali. aku tidak dapat membayangkan kamu yang terbaring lemah di ujung sana, kedinginan.. apa kamu pernah merindukanku sedalam aku merindukanmu? Tidak usah dijawab!! aku tidak ingin mendengar jawaban dingin itu!! AKU HANYA RINDU. SEDERHANA. BUKANKAH RINDU MEMANG SELALU SEDERHANA BUKAN? 
with LOVE :)

Kamis, 07 Juni 2012

Aku Gak Minta Banyak Hal, Tuhan :')


Tuhan...
Selamat pagi, atau selamat siang, dan selamat malam. Aku tak tahu di
surga sedang musim apa, penghujan atau kemaraukah? Ataukah mungkin sekarang
sedang turun salju? Pasti indah. Kalau boleh berbincang sedikit, aku belum
pernah melihat salju. Mungkin, kalau aku sudah cukup dewasa dan sudah bisa
menghasilkan uang sendiri, aku akan bisa menyaksikan salju, dengan mata kepalaku
sendiri.


Aku tahu Kau tak pernah sibuk. Aku tahu Kau selalu mendengar isi hatiku
meskipun Kau tak segera memberi pukpuk di bahuku. Aku tak perlu curiga padaMu,
soal Kau mendengar doaku atau tidak. Aku percaya telingaMu selalu tersedia
untuk siapapun yang percaya padaMu. Aku yakin pelukanMu selalu terbuka bagi
siapapun yang lelah pada dunia yang membuatnya menggigil. Aku mengerti tanganMu
selalu siap menyatukan kembali kepingan-kepingan hati yang patah.


Masih tentang hal yang sama, Tuhan. Aku belum ingin ganti topik. Tentang dia.
Seseorang yang selalu kuperbicangkan sangat lama bersamaMu. Seseorang yang
selalu kusebut dalam setiap frasa kata ketika aku bercakap panjang denganMu.


Aku sudah tahu, perpisahan yang Kau ciptakan adalah sesuatu yang terbaik untukku.
Aku mengerti kalau Kamu sudah mempersiapkan seseorang yang jauh lebih baik
darinya. Tapi... bukan berarti aku harus absen menyebut namanya dalam doaku bukan?
Nah... kalau yang ini, aku juga sudah tahu. Dia sudah menemukan penggantiku,
entah lebih baik atau lebih buruk dariku. Atas alasan apapun, aku harus turut
bahagia mendengar berita itu, karena ia tak perlu merayakan kesedihannya . Seiring mendapatkan penggantiku, ia tak perlu merasa galau ataupun merasa kehilangan. Sungguh... aku tak pernah
ingin dia merasakan sakit seperti yang kurasakan, Tuhan. Aku tak pernah tega
melihat kecintaanku terluka seperti luka yang belum juga kering di dadaku. Aku
hanya ingin kebahagiaannya terjamin olehMu, dengan atau tanpaku.


Tolong kali ini jangan tertawa, Tuhan. Aku tentu saja menangis, dadaku sesak
ketika tahu semua berlalu begitu cepat. Apalagi ketika dia menemukan penggantiku
hanya dalam hitung entah apa harus kusebut. Aku memang tak habis pikir. Padahal, aku sedang
menikmati perasaan bahagia yang meletup pelan-pelan itu. Bukannya ingin
berpikiran negatif, tapi ternyata setiap manusia punya topengnya masing-masing.
Ia berganti-ganti peran sesukanya. Sementara aku belum cukup cerdas untuk
mengerti wajah dan kenampakan aslinya. Aku hanya melihat segala hal yang ia
tunjukkan padaku, tanpa pernah tahu apa yang sebenarnya ada dalam hatinya.

Aku tidak tahu bagaimana kabarnya sekarang. Bagaimana hubungannya dengan kekasih
barunya. Aku tak terlalu ingin mengurusi hal itu. Aku yakin dia pasti bahagia,
karena begitu mudah mendapatkan penggantiku.


Aku percaya dia sedang dalam titik jatuh cinta setengah mati pada kekasih
barunya, dan tidak lagi membutuhkan aku dalam helaan napasnya. Permintaan yang
sama seperti kemarin, Tuhan. Jagalah kebahagiaannya untukku. Bahagiakan dia
untukku. Senyumnya adalah segalanya yang kuharapkan. Bahkan, aku rela menangis
untuknya agar ada lengkungan senyum di bibirnya. Aku ingin lakukan apapun
untuknya, tanpa melupakan rasa cintaku padaMu. Aku memang tak menyentuhnya. Tapi...
dalam jarak sejauh ini, aku bisa terus memeluknya dalam doa.


Pernah terpikir agar aku bisa terkena amnesia dan melupakan segala sakit yang
pernah kurasa. Agar aku tak pernah merasa kehilangan dan tak perlu menangisi
sebuah perpisahan. Rasanya hidup tak akan terlalu rumit jika setiap orang mudah
melupakan rasa sakit dan hanya mengingat rasa bahagia. Namun... aku tahu hidup
tak bisa seperti itu, Tuhan. Harus ada rasa sakit agar kita tahu rasa bahagia.
Tapi, bagiku rasa sakit yang terlalu sering bisa membuat seseorang menikmati
yang telah terjadi. Itu dalam persepsiku lho, Tuhan. Kalau pendapatMu berbeda
juga tak apa-apa.


Aku memang tak perlu meratap, karena sepertinya ia bahagia bersama kekasih
barunya. Ia pasti telah menemukan dunia baru yang indah dan menyenangkan. Aku
turut senang jika hal itu benar, kembali pada bagian awal, Tuhan. Aku tak pernah
ingin dia merasakan sakitnya perpisahan, seperti yang aku rasakan.


Akhir percakapan, aku tidak minta agar dia segera putus dari kekasihnya, atau
hubungan mereka segera kandas di tengah jalan. Aku hanya minta agar ia sembuh
dari maag akutnya. Agar ia terhindar dari vertigo parahnya. Agar muntah darahnya
berhenti ketika tubuhnya kelelahan.

Kembali pada bagian awal. Aku hanya ingin ia bahagia. Cukup.

with LOVE and TEARS :')

Sabtu, 12 Mei 2012

Tak Ada Lagi.. Tak Sama Lagi..


Tak ada lagi kamu yang memenuhi kotak inbox di handphone ku.. Tak ada lagi sapa mu sebelum tidur mengganggu telinga ku…  Tak ada lagi genggaman tangan mu yang menguatkan setiap langkah ku..  Semua berbeda.. dan tak lagi sama….


Aku membuka mata dan berharap hari-hariku berjalan seperti biasanya, walau tanpamu, walau tak ada kamu yang memenuhi hari-hari ku… Seringkali  aku terbiasa melirik ke layar handphoneku namun tak ada lagi ucapan selamat pagi darimu dengan beberapa emot senyum yang memasok energiku… Pagi yang berbeda, ada sesuatu yang hilang…


Lalu aku menjalani semua aktifitasku, seperti biasa, kamu tentu tahu itu. Dulu, kamu memang selalu mengerti kegiatan dan rutinitasku. Namun, sekarang tak ada lagi kamu yang berperan aktif dalam siang dan malamku. Tak ada lagi pesan singkat yang mengingatkan ku untuk menjaga pola makan, ataupun menjaga kesehatanku. Bukan masalah besar memang, aku mandiri dan sangat tahu hal-hal yang harusnya aku lakukan.  Tapi, entah mengapa aku seperti merasa kehilangan, tanpa pernah tahu apa yang telah hilang. Aku seperti mencari, tanpa tahu apa yang telah aku temukan.


Rasa ini begitu absurd dan sulit untuk dideskripsikan.  Kamu membawa jiwaku pergi ke negeri antah berantah, dan mengasingkanku ke dunia yang bahkan tak kuketahui. Kita seperti saling menyakiti, tanpa tahu siapa yang patut dibenci. Kita seperti saling mendendam, tanpa tahu apa yang harus dipermasalahkan.


Aku menangis sejadi-jadinya, sedalam-dalamnya.. atas dasar cinta.  Aku tak pernah mengerti jalan pikiranmu yang terlalu rumit itu. Aku merasa sangat kehilangan.  


Jam berganti jam, hari berganti hari.. dan semua berputar… tetap berotasi. Aku melanjutkan hidupku, tanpa kamu. Dan kamu melanjutkan hidupmu, juga. Mendung semakin menghitam di hatiku. Tak banyak hal yang bisa kulakukan. Tak ada hal yang dapat aku perjuangkan. Aku berusaha menikmati luka, hingga aku terbiasa. Dan menganggap nya tak ada. Kepergian yang tak beralasan. Kehilangan yang begitu menyakitkan.


Aku mulai suka air mata yang seringkali jatuh untukmu. Aku mulai menikmati ketika napasku sesak akibat mengingatmu. Aku mulai jatuh cinta pada rasa sakit ini.


Terimakasih


Dengan luka ini. Dengan rasa sakit ini. Aku jadi tambah sering menulis. Lebih banyak dari biasanya.


aku makin percaya bahwa Kahlil Gibran butuh rasa sakit untuk menulis banyak hal. Seperti aku, yang juga butuh rasa sakit untuk bisa menulis banyak hal.. terutama yang bercerita tentangmu. . .

 

 

with LOVE :)

Selasa, 13 Maret 2012

Hidup itu REALITA! bukan hanya sekedar MIMPI !!






Mimpi? yeah aku pikir semua orang pasti pernah bermimpi.. . Baik atau pun buruk mimpi itu, semua orang pasti pernah merasakannya. Tapi bagaimana hal nya jika kita hidup dalam suatu situasi yang terasa bagaikan MIMPI?

Situasi dimana hanya ada hal-hal bahagia yang kita alami.. mungkin bisa di bilang bagaikan mimpi indah bagi kita.. tanpa kita sadari kita larut dalam kebahagiaan mimpi itu... tanpa sadar terhanyut dalam.. dan bahkan lebih dalam lagi.. .
terasa kita tak ingin mengakhiri semuanya.. mimpi itu.. terlalu indah untuk segera di akhiri..


tapi apa kita mau selamanya hanya hidup dalam buaian mimpi indah itu? tentu jawabannya TIDAK!! kita semua memiliki kehidupan nyata.. tak dapat kupungkiri, ketika aku bermimpi indah pun, singgah di dunia fatamorgana, dimana aku tidak ingin keluar darisana dan memilih untuk tetap tinggal di dalam sana karena aku terbuai dengan segala kebahagiaan itu... tapi apa yang dapat aku lakukan? NOTHING!
waktu yang membuat semuanya berakhir.. waktu yang menarik ku keluar dari alam sana secra paksa.. tanpa aku inginkan..  terlalu indah bagiku sesosok bayangan mimpi itu.. kenapa aku tidak bisa menemukannya ketika aku sedang berada di dunia nyata?






kenapa aku tidak dapat tinggal di sana lebih lama lagi dan merasakan kebahagiian itu lebih abadi? kenapa harus ada malaikat waktu yang menjemputku secara paksa dari dunia fatamorgana itu??? tetapi ada hal yang baru aku sadari.. ketika malaikat waktu tiba untuk menjemputku dari sana, aku sadari tak ada seorang pun yang menahanku agar aku tidak keluar dari dunia fatamorgana itu.. seakan semua bayangan itu malah mengusirku secara tidak langsung ..
hingga aku tiba di gerbang mimpi pun, tak ada juga yang menahan tanganku untuk tetap tinggal di sana.. setetse air mataku mengalir. . mimpi indah yang selama ini aku alami, inikah ujungnya??? inikah hasilnya?? aku keluar bersama malaikat waktu yang menarikku dengan halusnya.. dan sembari berkata " duniamu bukan di sini, ada banyak hal di dunia realita yang menunggu untuk dinikmati olehmu".. mendengar perkataan malaikat waktu, air mataku berjatuhan bagaikan air hujan.. apakah semua mimpi indah ku selama ini, hanya sampai disini? tak bisakah aku lanjutkan di kehidupanku yang nyata?





aku sadar, tidak semua hal harus sesuai dengan keinginanku.. sekalipun mimpi ku selama ini begitu indah, aku harus sadar juga, bahwa aku punya kehidupan yang real! yang nyata! kehidupan dimana segala hal dapat aku sentuh, dapat aku miliki dengan penuh.. tak hanya sekadar bayangan semu yang mengelilingi dan menemani hari-hariku sewaktu aku berada di dunia mimpi...

.aku juga harus sadar, tak ada seorang pun yang menahanku ketika aku keluar dari gerbang mimpi itu.. waktu itu.. ketika aku ingin kembali ke sana pun, mungkin aku juga tidak diharapkan lagi.. aku harus mulai berpikir realistis mulai sekarang.. berpikir untuk kehidupanku yang nyata.. tak selamanya dunia mimpi itu menyenangkan.. walau ku akui dunia mimpi memang lah indah.. tapi di balik itu semua hanyalah ada kepalsuan dan bayang-bayang semu. .






dunia mimpi terlalu indah ketika aku terhanyut ke dalamnya.. membuat ku terlena ketika aku harus menghadapi dunia yang real ... tak ingin munafik, sekali waktu mungkin aku perlu kembali ke dunia itu, mungkin hanya sekadar melihat bunga-bunga di sana, menikmati air kolam yang bahkan tak dapat ku lihat, memetik apel dari pohon yang bahkan tak dapat aku genggam...


tapi aku harus segera terbangun kembali.. aku harus kembali ke duniaku.. dunia nyata.. di mana semua hal dapat aku lihat dan aku sentuh...  aku harus sadar bahwa kehidupan yang real adalah kehidupan yang nyata dan keras.. aku harus mempersiapkan diri ku agar menjadi pribadi yang tangguh dan tidak cengeng.. tidak seperti ketika aku berada di dunia mimpi... sudah cukup rasanya aku berada di dunia itu, rasa ingin kembali mungkin ada, tapi aku takut terbuai lagi dengan segala kenyamanannya dan tak bisa kembali ke dunia nyata..







dan sekarang , aku tiba di perbatasan.. antara dunia mimpi dan dunia nyata.. rasa sedih berkecamuk di dadaku.. tapi aku tahu , tak selamnya kita hidup dengan segala kesenangan , tawa, bahagia.. ada saat dimana kita akan hidup dengan penuh cambukan di tubuh, beban berat di pundak, berbagai tamparan di pipi, tapi lambat laun itlah yang akan membentuk kita menjadi pribadi yang tangguh.. apa kita mau selamanya menjadi seseorang yang hanya bisa menangis ketika ada masalah dan ketika kita bahagia hanya dapat tertawa lebar sementara sekeliling kita hanyalah bayangan semu?? tentu tidak!
suatu pilihan bagi kita untuk dapat memilih antara hidup di dunia mimpi atau pun hidup di dunia nyata! Pilih dan konsekuen lah terhadap pilihan mu!






with LOVE :)