Sekali lagi ..
Oh ini rasanya untuk kelima kalinya.
Nyahahhahaha.
Gila. Tragis. Mengerikan.
Giveup boleh, Tuhan?
Hahhahah
Agak kaget, ternyata. Hahha. Secepat itukah ternyata, boleh
bilang munafik? Boleh bilang kamu menjilat ludahmu sendiri?
Penggantiku? It’s OK. Tapi, ga sangka secepat itu semua sirna
dalam waktu kurang lebih sebulan. Atau mungkin aku yang terlalu polos sampai
aku tak tahu mungkin selama ini di belakangku , kamu ..
Ah sudahlah, bukan hak-ku untuk menghakimimu. Aku tak punya
kapasitas sebesar itu untuk melakukannya.
Terimakasih.
Ternyata , kamu seperti itu. Cukup tahu. Hhhh.
Tapi, aku sudah dewasa, bukan tipeku lagi hanya untuk
menyesali semua yang telah terjadi. Aku pikir sudah terlalu cukup jujur aku
menceritakan semua kisah kegagalanku dalam berhubungan dahulu dengan semua
mantanku. Aku pikir tu cukup untuk kamu supaya kamu gak akan mengulangi hal
yang sama lagi untuk kesekian kalinya, tapi ternyata. Ah, sudahlah. Memang langit
tak pernah berjanji bahwa dia akan selalu cerah bersinar.
Aku tak ingin menyalahkanmu. Aku juga tak ingin menjelekkanmu
di depan semua orang. Cukup biar orang tahu aku yang salah. Aku yang jahat. Itu
sudah cukup adil untuk semuanya.
Ternyata ini jawaban Tuhan untukku.
Ketika aku selalu meminta yang terbaik dari Tuhan, dan Tuhan
mengambilmu dari sisiku, itu yang terbaik menurut versinya Tuhan. Tuhan ingin
menyelamatkan ku lebih cepat dari yang aku tahu. Dia ingin aku terlepas dari
hal baik –kamu- untuk mendapatkan yang terbaik, pada waktuNya.
Dari kamu, aku belajar banyak hal. Terutama untuk belajar
bahwa apa yang aku ucapkan atau apa yang keluar dari mulutku itu harus aku
pertanggungjawabkan. Dan kamu mengajarkan aku itu. Hhhh. Sebenernya sih sedikit
menyindirmu, akan semua perkataanmu dan melihat sekarang semua perbuatanmu.
Tapi aku ga nyesel sih, malahan makasih banyak banyak banyak
banget. Kamu bukan yang terbaik dari Tuhan.
Melihat kesaksian Yuanita
mendapatkan jodohnya mengajari aku untuk lebih bersabar lagi. Setelah dia gagal
untuk menuju gerbang pernikahan, dia harus menunggu waktunya Tuhan selama
kurang lebih 6 tahun, dan sekalinya dia mendapat, dia benar-benar dapat yang
dari Tuhan.
Dan aku percaya, ga pernah ada rencana Tuhan yang sia-sia. Tuhan
mau aku mengenal kamu, berhubungan dengan kamu, membangun sebuah komitmen yang
etrnyata harus kandas di tengah jalan, tak masalah. Dia juga tahu bahwa aku
perlu dan harus belajar banyak hal dalam hidup ini. merelakan. Melepaskan. Untuk
segala hal di depan sana yang aku belum tahu, tapi pasti yang terbaik untukku. Untuk
segala pilihan yang akan muncul di depan sana, untuk segala hal yang tersedia
bagiku, bahkan tanpa aku minta. Karena aku percaya Dia yang paling tahu yang
terbaik untukku.
Aku tak mau terlalu terpuruk untuk semuanya.
Rasa itu memang
belum sirna, bahkan pudar sedikitpun. Tapi biarlah aku simpan rapat jauh dalam
hati ku, biar cukup aku dan Tuhan yang tahu. Dan perlu kamu tahu, aku menangis
ketika tahu bahwa kamu telah menenmukan penggantiku. Tapi itu cukup, sudah. Aku
tak ingin berlarut dalam kesedihan. Bagiku, semua sudah berakhir. Aku sudah
tahu. Dan disinilah ujung kisahnya. Ujung penantiannya. Aku menyerah untuk
mengharapkanmu. Karena aku tak pernah mau dan berusaha untuk merusak hubungan
orang.
Bahagialah.
Dengan kehidupan hubungan asmaramu yang baru. Nikmatilah.
Semoga
ini menjadi pelabuhanmu yang terakhir.
Boleh dibilang, kamu mantan terbaikku.
Berlebihan?
Tidak juga.
Bukankah aku bebas menentukan siapa mantan terbaikku? J
Tenang, aku tak akan mengusikmu, lagi. Aku juga bukan anak
kecil, yang akan memblokir akun social mediamu hanya karena hal sepele. Rasa sayang
yang aku miliki membuatku tak akan sanggup untuk melakukan itu semua.
Bahagialah dengan bagianmu.
Dan aku akan menikmati bagianku sebagaimana sudah disediakan
oleh Tuhan.
Kalau kamu tanya, apakah aku baik-baik saja?
Aku sudah cukup lebih baik.
Aku memang belum bisa berpindah arus. Tapi setidaknya kapalku
tak diam di tempat. Kapalku masih berlayar. Terombang ambing di lautan. Berusaha
untuk tidak mengikuti arus. Tapi masih tetap dengan isi kapal yang sama.
Entah sampai
kapan. Aku juga tak tahu. Butuh waktu lama untuk melupakan semuanya. Kamu pasti
tahu dan kenal aku , jadi kamu mengerti bagaimana aku dalam hal melupakan kan. Wkwkwkkwkw.
Bay te wei, kenapa aku tiba2 kamu hidden kemaren dari
instagram? Biar aku ga liat postingan kamu? Aelahhhh, santai aja kali broh,
semua juga hak kamu kok. Aku ga ada masalah apa-apa.
Kalo kamu tanya aku tau darimana? Jambi mah kecil, hahahha.
Cuman ternyata sekali lagi, aku bener-bener salah dalam memberikan
kepercayaanku. Lagi.
Oh iya, ngomong-ngomong kamu dah terima belum ya gift dari
aku yang dititipin sama David? Gimana suka? Aku penasaran sih kamu udah terima
apa belom, soalnya kok ga ada ucapan terimakasihnya? Hahahha bukan aku nya pamrih
sih, cuman ingin memastikan aja bahwa itu sampai kepada tujuannya. maaf juga hanya bisa memberikan surprise tumpeng kecil itu. memang sengaja tak kuberitahu, karna buatku apalah pentingnya sebuah pemberian, aku hanya ingin membuatmu bahagia di hari pertambahan usiamu. dan kenapa tumpeng? karena aku ingin agar kau bisa berbagi dengan banyak orang terdekatmu di sana, dan karena kamu juga gak terlalu suka manis kan, makanya tumpeng itu yang paling tepat menurutku. terimakasih juga kepada Kak Linda, yang sudah dengan susah payah aku mintain bantuannya untuk mempersiapkan semuanya. terimakasih, Kak.
Sekali lagi baik-baik ya. Lancar buat tesis kamu, cepet
selesai kuliahnya, bahagiain keluarga kamu. Jadi orang sukses. Bahagia untuk
kehidupanmu. Baik-baik sama orang. Jaga kondisi kesehatan kamu. Mobile legendnya
gak apa-apa, tapi imbangi istirahat kamu ya. Oh iya, pass facebook sama ig aku
masih yang lama kok, aku ga ubah sama sekali. Aku percaya sama kamu ga akan
macem-macemin. Kalo pun kamu mau macem-macemin gapapa juga, aku percaya kamu
baik. Masih batuk-batuk kah? Rajin cek up deh ke RS. Oh iy, kesehatan aku udah
pulih, Puji Tuhan. Aku udah dibolehin dokter buat bawa motor lagi. Aku disuruh kontrol lagi bulan 6
nanti. Mungkin bakalan dijadwalin buat operasi. Doain ya, hehehe. Pelajaran kesabaran
aku jadi nambah deh, kondisi kesehatanku sama hubungan kita.
Tuhan tuh baik
banget deh, untuk semua perkara dan persoalan yang boleh Dia kasih dalam hidup
aku. Aku percaya kok aku bisa lewatin dan selesaiin semuanya. Doa aku buat kamu
masih sama kok tiap harinya.
One day, kalo kita ketemu, jangan sombong ya. Hehehhe.
Bantu aku juga, doain biar aku bisa bahagia juga kayak kamu ya.
Maafin aku,
untuk semuanya. Untuk semua kesalahan yang aku perbuat yang aku sengaja maupun
aku ga sengaja. Yang aku sadar dan yang aku ga sadar.
Maaf.
Maaf juga, untuk rasa yang masih sama hingga detik penulisan
tulisan ini.
Seperti yang aku bilang kan, aku lebih mudah untuk menulis
ketika aku sudah meraskaan dan melaluinya langsung. Ada banyak hal yang bisa
aku ungkapkan tanpa aku perlu ucapkan. Tulisan melebihi segala pengungkapan.
Tuhan, kupercaya kuasaMu sempurna.
WaktuMu yang terbaik untuk semuanya.
rencanaMu yang terindah untuk semuanya.
Terimakasih Tuhan.
Terimakasih.